Senin, 25 April 2011

Sedikit Untuk di Bagi . . . . '1st Day'

07.45 Wita ternyata masih terlalu pagi, setidaknya untuk mereka yang berada di kantor itu. Belum banyak aktivitas terjadi saat saya tiba disana. IALF, sejatinya memang baru beroperasi pada pukul 08.00 pagi. Kehadiranku pun seperti prematur bagi mereka. Tapi untunglah ibu recepsionisnya tetap ramah menyambut (meski dia masih sibuk bergelut dengan make up). Dia pun tahu kalau saya adalah peserta kelas baru di tempat itu untuk 6 bulan ke depan nanti. Usai bercakap-cakap ringan, dia meminta saya untuk menunggu rekan-rekan saya yang lain di kursi tamu.



Beberapa waktu berselang, satu demi satu dari para peserta kursus 6 bulan itu memunculkan diri. Beberapa dari mereka langsung mencuri perhatianku karena kami bersama-sama menjalani test di Makassar beberapa bulan silam . . Ahahaha . . Untuk yang 6 bulan ini, ternyata ada 4 orang yang lolos di wilayah test Makassar.




***



Hari pertama kami di IALF Denpasar diisi dengan Welcome Ceremony oleh pimpinan dan staf setempat. Jumlah mereka yang menyambut kami saat itu, ada sekitar 7 orang, dan hanya seorang diantaranya yang berwajah Indonesia. Seperti biasa, sambutan ringan menjadi agenda pertama. Ibu Caroline, yang menjabat sebagai manajer program, sukses mengubah mindset kami tentang '6 bulan di Bali ini'. " ..You are here as a student, not a tourist. So, you better to prepare yourself for a work hard " . Kalimat ini, dan kalimat yang se ide dengan ini, berulang-ulang kali dia tekankan. Bagi saya, ucapan Caroline ini mempertegas apa yang di ceritakan oleh ibu Kost-ku semalam sebelumnya. " Disini ya, dek, anak-anak IALF itu jarang ada yang cepat tidur. Biasanya mereka kerja tugas sampe larut malam. Kertas-kertas kerjanya bahkan sampai ke sini " Katanya sambil menunjuk teras depan kamar-ku . . . . Sayapun cuman bisa menarik nafas dalam-dalam, sembari memperbaiki niat dan meyakinkan bahwa ini memang jalan yang sudah kupilih . . Hufffffhhh . .



Usai Ibu Caroline, kami berkesempatan untuk menikmati hidangan kue selamat datang yang sudah menanti diluar ruangan. Kami, para peserta boleh ngobrol lepas dengan para staff bule tersebut. Oh iya, dalam keadaan seperti ini, mereka (para bule itu) akan menyapa siapa saja dan mengakrabi para peserta. Mereka tentu ingin membuat kami merasa lebih lepas selama belajr disini. Jangan coba-coba terlihat sendiri, salah satu dari mereka pasti akan menghampiri dan mengajak ngobrol. Jadi, kau harus siap. Pengalaman itu kualami tadi pagi. Saat masih bingung sendirian untuk memilih kue, tiba-tiba Ibu Caroline menyapa halus. Sejumlah pertanyaan dasarpun mengalir ke saya. Dengan sedikit gugup (karena kaget), saya melayani dan menjawab seperlunya . . . . . (kesan pertama yang saya anggap gagal ).



Setelah selesai berurusan dengan penganan, briefing berlanjut. Kali ini lebih ke masalah teknis. Pemaparannya dilakukan oleh oleh Ibu Chendra, satu-satunya orang Indonesia yang tadinya ada di barisan staff tersebut. Oh iya, ada juga Pak Purya, petugas keamanan IALF. Oleh bu Chendra, kita diberitahu perihal jadwal dan hal-hal yang berkaitan dengan akademik IALF. Begitu juga tentang fasilitas dan akses yang bisa kita dapatkan, sertagambaran umum program belajar selama 6 bulan ke depan. Satu hal yang paling menyenangkan dari pemaparan ibu Chendra adalah, bahwa setiap sabtu, IALF mempunyai jadwal olahraga rutin, yaitu Bulutangkis dan Futsal . . Weehhhh . . . Berarti hobi akan tetap berlanjut ditempat ini . . . . Hahahahaha (sayang, sepatu Futsal masih ketinggalan di rumah di Makassar, dan Raket kesayangan masih terselip di atas lemari RAMSIS) . . .



. . . Pengalaman hari ini kemudian berlanjut dengan Tour Kampus. Kami diajak berkeliling ke sejumlah ruang kelas yang nantnya akan kami pergunakan. Begitupula dengan sejumlah fasilitas yang menjadi hak kami, seperti laboratorium audio visual serta perpustakaan (Disini disebut RC atau Recource Center) . . Di perpustakaannya, banyak sekali terdapat media-media pelatihan untuk meningkatkan kemampuan IELTS kita. Saya pun tak lagi menyesali tumpukan buku latihan yang terlupa di Makassar. Tooh disini semuanya serba lengkap. Pada saat itu, kartu akses perpustakaan langsung dibagikan ke semua kita. yeeeaaahhhhh. . . . Saat kami berkinjung tadi, perpustakaan terlihat banyak orang bule. Entah tujuan mereka apa. Mungkin mereka orang dari negara-negara Non-English yang juga tengah belajar disitu .. Setiap siswa IALF juga mendapat account email IALF. Account ini nantinya akan menjadi sarana persebaran dan pertukaran info diantara kami, berikut juga dengan para staf pengajar . . .




Hmm, Kelas pertama sudah dimulai tadi, setelah sebelumnya kami dibagi dua grup berdasarkan background pendidikan. Ya, antara Sains dan Sosial. Jumlahnya berimbang dan kami belajar di kelas yang berbeda. Untuk kami yang di Sosial, pengajarnya (wali kelasnya) adalah Mark Hidge, seorang Inggris yang ramah dan menyenangkan (setidaknya di pertemuan pertama tadi). Proses belajar belum dimulai secara serius. Kami sebatas berkenalan dengan metode yang unik ala Mark. Materi pembelajaran yang diberikan hanyalah penguasaan sejumlah kata (vocabulary) yang berkenaan dengan lingkungan Akademik .



Hari ini, belum ada PR untuk dibawa pulang . . " I dont give you any homework for today, because I know, you must be busy to settle in here.." Katanya menghibur . . Mark benar, kami masih perlu waktu untuk membenahi tempat tinggal kami, termasuk saya yang masih harus membeli gantungan baju di Ramayana dekat rumah . . .

0 komentar:

Posting Komentar