Jumat, 19 Maret 2010

Kesempatan itu . . .


Sebenarnya, saya sudah berada di depan gedung itu. Tapi kemudian perasaan malas dan jengah menyisip ke dalam liang-liang otakku, yang membuatku enggan untuk terus masuk. Kendaraan yang tengah ku tunggangi sempat kubalik arahkan. Bermaksud meninggalkan tempat itu dan menunda pertemuan dengannya hingga esok Hari (hari ini-red). Apalagi, suasana pertemuan dari luar gedung itu sekilas terlihat sibuk. Kalau dari luar saja pemandangan sudah seperti itu, apalagi di dalam. Begitu pikirku. Seekor setan kecil sempat berbisik ke telingaku, " Jun, sudahlah. kalau kau masuk pasti akan di cueki. Mereka semua tengah sibuk. Besok aja datangnya !!. ." Oh iya, setan kecil ini namanya 'SETAN PENUNDA'. Dia sudah lama hadir menemaniku dan seakan sulit untuk berpisah. Makanya, begitu banyak hal yang kulewatkan dalam kehidupanku, gara-gara terus bergaul dengannya. Semua bisikannya yang ku ikuti pasti berbuah brengsek dan tak selesai

Tapi untunglah, PERI kecil bernama 'PERI IMPIAN' hadir pula saat itu. Tanpa mempedulikan si 'Setan Penunda', Dia langsung menarik tanganku ke dalam gedung, meninggalkan kendaraanku yang tergelak tak rapih disudut parkiran. Saya terang saja menjadi kaget dan tak siap sepenuhnya. Dalam satu momentum tepat di depan pintu gedung itu, saya sekuat tenaga menahan tarikannya. Sayap kecilnya terlihat lelah tapi dia terus bertahan.

" Hey apa-apaan ini ?? " Tanyaku

Bukannya menjawab, dia malah berbalik dan langsung menampar pipi kananku dengan tangan mungilnya . . Tak sakit memang, tapi . . ..

" Apa-apaan, katamu ? " tanyanya balik dengan air muka yang tak begitu baik.
" saya sudah bersamamu dan menemanimu selama bertahun-tahun. Dan saat ini, kau punya satu kesempatan baik untuk mewujudkan aku, tapi kau malah mau melepaskannya. How long must I wait for you. I just want you to make me and you're future clear. . . . . !!! "

Saya semakin tak bisa menghidar untuk masuk ke tempat itu, saat beberapa orang kemudian memergokiku. Mereka ini, tentu saja, sangat mengenalku. Anak magang yang sempat berkiprah selama 2 tahun di lembaga mereka. Tak ayal, aku pun segera diundang mendadak untuk mengikuti seminar yang dihadiri beberapa pemimpin Lembaga Donor Luar negeri serta sejumlah petinggi di Kawasan Timur Indonesia.

Masuk ke dalam gedung itu, ada sedikit perasaan risih yang menggelayut. Suasana seperti ini lama tak lagi kualami. Terlebih, saat salah seorang rekan kerja disitu bertanya, apakah aku nanti akan bergabung di diskusi tentang pengembangan sumber daya manusia, atau tentang pengelolaan sumber daya alam atau kinerja pemerintahan.??? Waaah, karena tak satupun tema-nya yang kudalami, maka aku pun hanya menjawab. “ Saya sebagai observer saja “ . . jawaban itu, merupakan bisikan dari Peri impian yang sedari tadi masih menggantung di bahu-ku.

“ Nah itu dia, sana. Cepat temui !!! “ seru Peri Impian sambil mengarahkan telunjuknya ke seseorang yang tengah duduk di sebuah meja kecil . Aku pun melongok pada sosok berambut pirang yang tengah sibuk melayani beberapa orang. Saat itu dia tengah memajang beberapa buku dan publikasi dari lembaga-nya, dimana saya pernah bekerja.

“tunggu apalagi, cepat temui. . .” bisiknya, sembari matanya terus mengamati.

Sejenak aku menengok ke ‘Peri Impian’ itu. Dia balas menegok dan menggguk-angguk kecil sambil tersenyum jahil . . singkat kata, akupun langsung berjalan, mendekati meja itu dan sosok yang tengah berada disitu.

“ Heyyy . . Juuunn !! Apa khabar ?? dimana sekarang ?? “ . . rentetan pertanyaan pun hadir rantai berantai saat dia melihat kedatanganku. Dalam kegembiraan karena sambutan hangat itu, aku melantunkan jawaban atas pertanyaanya satu persatu.

Seusai saling bertukar cerita selama beberapa menit, dia pun masuk ke topic yang sedari tadi kunantikan.

“ Ohh iya . . Tentang rekomendasi beasiswa yang kau minta, Kami akan memberikannya. Namun sampai saat ini, kami belum menerima permintaan dari ADS itu. Biasanya, permintaan itu masuk pada media agustus atau September. Jadi kau bersabarlah dulu dan persiapkan semuanya. Waktumu masih panjang dan lengkapi semua persyaratan, termasuk isian formulirnya. Gunakan saja formulir lama sebagai konsep awalnya, Toh tak akan banyak berubah nanti.
Dan ingat, jangan pernah mengirim sendiri, karena berkasmu nanti dianggap tak ada bedanya dengan yang lain. Sebagai lembaga target dan mitra ADS, kami punya jalur khusus untuk itu. Makanya, saya minta kau bisa lebih bersabar.
Nah, sementara menunggu bulan Agustus tiba, kami berharap kau bisa membantu kami lagi untuk mengerjakan program radio sebagaimana dulu Bagaimana menurutmu ??.. “ ujarnya tuntas, dengan wajah yang sangat meyakinkan . .

Tanpa banyak berpikir lagi, permintaan itu langsung kusambar dengan kata “DEAL . .!!!”

Pada momentum itu, saya seakan ingin meloncat jauh dan berteriak girang. Atau mungkin memeluknya karena sudah membukakan kesempatan yang luas untuk menuntaskan impianku. Memang, semuanya masih sangat jauh dari kata LULUS. Masih ada banyak proses yang harus kulalui dan banyak tahapan yang mesti dilewati. Tapi, pemaparan yang baru dia sampaikan barusan menyimpan potensi dan peluang besar untukku.

Pada awalnya, saya hanya berharap mereka memberikan rekomendasi pendukung karena saya akan memasukan berkas sebagai perutusan lembaga penelitian di kampus. Namun, mereka ternyata mau menempatkanku sebagai perutusan lembaganya. Untuk itu, saya harus terlibat lagi dalam sejumlah proyeknya dalam beberapa waktu ke depannya (dapat obyekkan lagi untuk modal kawin . . . hehehe). . AHA BINGO !!!! (sekali menepuk, dua tiga pulau terlampaui)

Memang, sebagai institusi yang banyak menjalankan program-program ADS di Indonesia, lembaga ini mendapat perhatian khusus dalam pemberian ‘jatah’ beasiswa. Setiap tahunnya, ada saja orang yang direkomendasikan disini, berhasil lolos ke Aussie. Makanya, saya sangat berharap bisa menjadi bagian lagi dari mereka . . Untuk itu, apapun akan kulakukan (and I'll promise you about the loyality).

Sekali lagi, semuanya memang masih jauh. Ribuan anak tangga masih harus dilalui untuk mencapai itu. Tapi semua yang terjadi kemarin, membuat harapan-harapanku kembali menggumpal (setelah sempat putus asa karena beberapa beasiswa lain terlalu banyak tetek bengek syaratnya. . argghhhhhh). Kehidupan terasa kembali menjadi baru dan ada semangat baru yang hadir.

Kesempatan yang mereka tawarkan, membuat kehidupan terasa begitu menggairahkan di hari-hari ini. Tak salah, kalau seseorang pernah membisiku bahwa tahun 2010 menawarkan banyak hal indah. Saya tak tahu bagaimana nantinya. Tapi, sejauh ini, keidupan berjalan seperti yang sudah kurancanakan. Beberapa kejutan indah ditiupkan-nya di awal tahun semakin melengkapi itu.

Entah mengapa, dalam dua hari ini kakiku terasa tak menyentuh tanah lagi saat melangkah, tak ada rasa lelah setelah seharian tadi Nge-Beat berkeliling untuk menyelesaikan beberapa urusan di Lembaga itu, yang sudah menjanjikan ‘peluang manis’ di depan sana . . (Nothing can stop me, coz' we're getting closer, and closer).

Sekarang, tinggal menyelesaikan tahapan demi tahapan itu ... dan menjaga semangat itu untuk tetap hiduuuuppp !!!

Keluar dari gedung itu, ‘peri impian’ itu kembali datang menemuiku. Dengan sayap kecilnya, dia terbang sejajar dengan wajahku. Sepintas tersenyum manis lalu berujar.

“Sekarang tinggal kau ma mi ini . . Jalan tol itu sudah tersedia. Kau mau memacu kendaraanmu secepat apa, terserah. Yang penting berhati-hati . But I believe in you “ itu kata terakhirnya sebelum akhirnya menghilang dan pergi . . . .

Sekali lagi, ini akan menjadi pertaruhan besarku terhadap semua pengorbanan yang telah kulakukan. Semua pertaruhan terhadap impianku dan impian terhadap ‘Dia’. You know, I’m just want to make you proud of me, like some years ago !!!



** Untuk 2010 yang menggairahkan. Piala Dunia di Bulan Juni-Juli, dan 'janji itu' di bulan Agustus . . Can't wait for that . ..

0 komentar:

Posting Komentar