Jumat, 19 Maret 2010

Perang Dunia dan Gairahnya


Beberapa waktu terakhir ini, kegilaanku akan cerita-cerita seputar Perang Dunia II (PDII) kambuh lagi. Semua ini terjadi karena saat hendak meng-copy beberapa film dari seorang teman, aku mendapati film lama bernama Saving Private Ryan diantara koleksinya. Aku memang pernah menyaksikan film ini sebelumnya. Tapi tak sempat utuh, karena ada beberapa menit yang terlewatkan. Tak ragu lagi, film ini pun kugandakan untuk disimpan ke dalam koleksi film di laptopku.

Tak berapa hari berselang, seorang kawan lalu memberitahu bahwa dia memiliki koleksi lengkap dari serial Band of Brother, sebuah film yang menceritakan perjalanan satu kompi pasukan AS di medan tempur Eropa pada PD II. Waoooowwww . . . Aku ingat, beberapa tahun lalu aku sudah pernah menonton 4 dari total 10 seri film ini yang ada. Tanpa ragu lagi, ke-sepuluh serial itupun langsung kumasukkan ke dalam koleksi film-film -bajakan- yang kumiliki.

Entah dimulai dari mana, cerita-cerita tentang PD II ternyata begitu menarik buatku. Aku memiliki sederet buku yang bertema peristiwa akbar itu. Buku-buku milik PK Ojong yang diterbitkan oleh KOMPAS, lunas kumiliki di semua seri-nya. Dari buku-buku itu, aku bisa mengetahui banyak hal. Misalkan saja bagaimana konstelasi politik global diseputar PD II yang kemudian mempengaruhi tatanan dunia di hari ini. Namun tidak hanya pada tataran makro seperti itu. Berbagai peristiwa dan pertempuran yang terjadi selama PD II serta cerita-cerita heroisme di dalamnya sukses membuatku betah untuk bergulat seharian dengan buku-buku itu. Rekor buku tercepat yang pernah kubaca adalah buku Perang Dunia Edisi I, dengan catatan waktu 7 jam. Padahal buku itu lumayan tebal, setidaknya untukku yang jarang betah membaca buku-bukui tebal.

Rasa ketertarikan itu bahkan sempat memunculkan keinginan gila-ku untuk 'mengunjungi' masa itu. Aku selalu membayangkan jika ada sebuah alat yang bisa membawaku ke tempat dan waktu-waktu tertentu pada kisaran PD II itu. Aku ingin melihat sendiri, bagaimana suasana Pantai Normandy di Prancis, saat pasukan sekutu melakukan pendaratan amphibi terbesar dengan mengerahkan hampir 500.000 tentara dan puluhan ribu kendaraan berat. Juga bagaimana suasana perang antara 800 tank Rusia melawan 755 Panzer Nazi di Kursk, yang mencatatkan sejarah sebagai pertempuran Kendaraan lapis baja terbesar dalam sejarah. Bagaimana 2 juta tentara Rusia melakoni perang Kota yang seru dan menegangkan saat berusaha mempertahankan kota Stalingerad dari serbuan armada Jerman. Dan masih banyak lagi . . . .

Sayang, mesin waktu tak lebih sebatas imajinasi dari sejumlah orang . . . . .. maka keinginanku itupun tak pernah terwujud.

Hingga aku akhirnya, aku menemukan 'alat pelarian' untuk memuaskan imajinasi akan peristiwa-peristiwa itu. Ala itu, tak lain ada Game- Game Komputer yang bertema PD II. Bingoo . . !!, beberapa hari lalu, saya mendapat game itu dari seorang kawan (Thanks to 'twin brother' Dani Mooks 05 dan Acap 03).

Game berjudul 'Call Of Duty' itu sukses menggiring semua imajinasiku yang selama ini tertahan akan suasana dan aroma PD II. Sejumlah peristiwa dan kejadian penting pada PD II menjadi setting dan latar game tersebut. Akhirnya, akupun bisa turut 'menjalani' pengalaman para prajurit yang dulu terlibat dalam perang itu. Termasuk juga bagaimana kerasnya perjuangan para prajurit Rusia di medan perang Kharkov dan upaya mempertahankan diri pasukan sekutu di pedalaman hutan Ardennes, Belgia. Tak disangsikan lagi, weekend panjang itu aku larut dalam kegairahan dan antusiame perang tersebut. Beberapa tugas dan pekerjaan yang semestinya kutuntaskan tidak lagi kuhiraukan. Duniaku total larut dalam desingan peluru dan dentuman bom.

Antusianme yang tinggi pada game itu, membuat semuanya tersa begitu cepat berlalu. Tak sadar, game itu kutuntaskan dalam waktu yang relatif singkat.
Aku hanya bisa terkesima dengan sedikit 'kecewa' saat game itu menemu batas akhir. Perjalanan dan imajinasiku pun harus terhenti pada garis itu. Tanpa sadar aku berguman " Yaa, kok cepat sekali selesainya . .!! ". Perasaan jengah dan 'malas' datang melingkupi saat menyaksikan layar monitor menayangkan 'Credit Tittle' (yang biasa ada pada akhir dari sebuah game atau film). Namun tiba-tiba saya sedikit terhenyak saat bagian paling akhir dari Credit Tittle itu menampilkan kutipan dari seorang Veteran PD II. Kutipan itu berbahasa Inggris, namun secara gamblang, kalau diartikan ke bahasa Indonesia akan seperti ini :

" PERANG DUNIA II ITU MENJADI SESUATU YANG SANGAT MENARIK, HANYA BAGI MEREKA YANG BELUM PERNAH MERASAKANNYA"

Aku kemudian tersadar dan tahu, bahwa kalimat dan kutipan itu diperuntukkan untukku, dan untuk orang-orang lain diluar sana yang mempunyai ketertarikan yang sama akan Perang Dunia II. Aku tahu, banyak sekali orang memiliki antusiasme yang sama denganku . ( sebagai informasi, game CALL OF DUTY ini, termasuk dalam 5 game terlaris di dunia)

Yaa, memang, kutipan itu benar . . . .

0 komentar:

Posting Komentar